بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga tercurahkepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:

Berikut lanjutan pembahasan ringkas tentang Asma’ul Husna atau nama-nama Allah Yang Indah, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.

Asma’ul Husna

Di antara ulama ada pula yang menyebutkan nama-nama Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang ia gali dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin dalam bukunya “Syarh Al Qawaa’idil Mutsla”, ia menyimpulkan nama-nama Allah Ta'ala yang ada dalam kitab Allah, yaitu:

(1) Allah,

(2) Al-Ahad (Allah Maha Esa), lihat QS. Al-Ikhlas: 1,

(3) Al-A'laa(Allah Maha Tinggi, lihat QS. Al-'Ala: 1),

(4) Al-Akram (Allah Maha Mulia, lihat QS. Al-‘Alaq: 3),

(5) Al-Ilaah (Allah yang berhak disembah, lihat QS. Al-Baqarah: 162),

(6) Al-Awwal (Allah yang pertama; yang tidak ada sebelum-Nya segala sesuatu, lihat QS. Al-Hadid: 3),

(7) Al-Akhir (Allah yang terakhir; yang tidak ada setelah-Nya segala sesuatu, lihat QS. Al-Hadid: 3),

(8) Azh-Zhaahir (Allah yang tampak; yang tidak ada di atas-Nya segala sesuatu, lihat QS. Al-Hadid: 3),

(9) Al-Baathin (Allah, yang tidak ada sesuatu di bawah-Nya, lihat QS. Al-Hadid: 3),

(10) Al-Baari' (Allah Maha Pencipta, lihat QS. Al-Hasyr: 24),

(11) Al-Barr (Allah Maha Berbuat Ihsan, lihat QS. Ath-Thur: 28),

(12) Al-Bashiir (Allah Mahamelihat, lihat QS. Al-Israa’: 1),

(13) At-Tawwab (Allah Maha Penerima tobat, lihat QS. Al-Baqarah: 6),

(14) Al-Jabbar (Allah Subhaanahu wa Ta'aala mewujudkan kehendak-Nya terhadap semua makhluk-Nya tanpa ada yang dapat menghalangi, lihat QS. Al-Hasyr: 23),

(15) Al-Haafizh (Allah Maha Pemelihara, lihat QS. Yusuf: 64),

(16) Al-Hasiib (Allah Maha Menghisab, lihat QS. An-Nisaa: 6),

(17) Al-Hafiizh (Allah Maha Pemelihara, lihat QS. Saba’: 21), 

(18) Al-Hafii (Allah Maha Baik, lihat QS. Maryam: 47), 

(19) Al-Haqq (Allah Maha Benar, lihat QS. Al-Hajj: 62),

(20) Al-Mubiin (Allah Maha Menerangkan, lihat QS. An-Nur: 25), 

(21) Al-Hakiim (Allah Mahabijaksana, lihat QS. Al-Hasyr: 1), 

(22) Al-Haliim (Allah Maha Penyantun, lihat QS. Al-Baqarah: 225), 

(23) Al-Hamiid (Allah Maha Terpuji, lihat QS. Asy-Syura: 28), 

(24) Al-Hayy (Allah Maha Hidup, lihat QS. Ghafir: 65), 

(25) Al-Qayyum (Allah Maha Mengurus makhluk-Nya sendiri, lihat Al-Baqarah: 255), 

(26) Al-Khabiir (Allah Maha Mengetahui, lihat QS. At-Tahrim: 3), 

(27) Al-Khaaliq (Allah Maha Pencipta, lihat QS. Al-Hasyr: 24),

(28) Al-Khallaq (Allah Maha Pencipta, lihat QS. Al-Hijr: 86), 

(29) Ar-Ra'uuf (Allah Maha Sayang, lihat QS. An-Nahl: 7), 

(30) Ar-Rahmaan (Allah Maha Pemurah, lihat QS. Al-Fatihah: 3), 

(31) Ar-Rahiim (Allah Maha Penyayang, lihat QS. Al-Fatihah: 3), 

(32) Ar-Razzaq (Allah Maha Pemberi rezeki, lihat QS. Adz-DzariyatL 58), 

(33) Ar-Raqiib (Allah Maha Pengawas, lihat QS. Al-Ahzab: 52), 

(34) As-Salaam (Allah Maha Pemberi keselamatan, lihat QS. Al-Hasyr: 23), 

(35) As-Samii' (Allah Maha Mendengar, lihat QS. Al-Mujadilah: 1), 

(36) Asy-Syaakir (Allah Maha Menyukuri, lihat QS. An-Nisaa: 147), 

(37) Asy-Syakuur (Allah Maha Mensyukuri, lihat QS. Fathir: 34), 

(38) Asy-Syahiid (Allah Maha Menyaksikan, lihat QS. Fushshilat: 53), 

(39) Ash-Shamad (Allah, Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, lihat QS. Al-Ikhlas: 2), 

(40) Al-'Aalim (Allah Maha Mengetahui, lihat QS. Al-An’aam: 73), 

(41) Al-'Aziiz (Allah Maha Perkasa, lihat QS. Al-Hasyr: 24), 

(42) Al-'Azhiim (Allah Maha Agung, lihat QS. Al-Baqarah: 255), 

(43) Al-'Afuww(Allah Maha Memaafkan, lihat QS. Al-Mujadilah: 2), 

(44) Al-'Aliim (Allah Maha Mengetahui, lihat QS. At-Tahrim: 2), 

(45) Al 'Aliiy (Allah Maha Tinggi, lihat QS. Asy-Syura: 51), 

(46) Al-Ghaffar (Allah Maha Pengampun, lihat QS. Nuh: 10), 

(47) Al-Ghafuur (Allah Maha Pengampun, lihat QS. Az-Zumar: 53),

(48) Al-Ghaniyy (Allah Maha Kaya, lihat QS. Muhammad: 38), 

(49) Al-Fattah(Allah Maha Hakim, Dia yang memutuskan masalah di antara hamba-hamba-Nya, lihat QS. Saba’: 26), 

(50) Al-Qaadir (Allah Maha Kuasa, lihat QS. Al-An’aam: 65), 

(51) Al-Qaahir (Allah Maha Berkuasa, lihat QS. Al-An’aam: 18), 

(52) Al-Quddus (Allah Maha Bersih dan Suci dari segala aib dan kekurangan, lihat QS. Al-Jumu’ah: 1), 

(53) Al-Qadiir (Allah Maha Kuasa, lihat QS. Al-Maidah: 120), 

(54) Al-Qariib (Allah Maha Dekat, lihat QS. Al-Baqarah: 186), 

(55) Al-Qawiyy (Allah Maha Kuat, lihat QS. Huud: 66), 

(56) Al-Qahhar(Allah Maha Berkuasa, lihat QS. Yusuf: 39), 

(57) Al-Kabiir (Allah Maha Besar, lihat QS. Ar-Ra’d: 9), 

(58) Al-Kariim (Allah Maha Mulia, lihat QS. Al-Infithar: 6), 

(59) Al-Lathiif (Allah Maha Lembut dan halus, lihat QS. Al-An’aam: 103),

(60) Al-Mu'min (Allah Maha Pemberi Keamanan, lihat QS. Al-Hasyr: 23),

(61) Al-Muta'aaliy (Allah Maha Tinggi, lihat QS. Ar-Ra’d: 9), 

(62) Al-Mutakabbir (Allah Maha Bersih dari Keburukan, Kekurangan dan Cacat karena kebesaran dan keagungan-Nya, Dia memiliki segala keagungan, lihat QS. Al-Hasyr: 23), 

(63) Al-Matiin (Allah Maha Kokoh, lihat QS. Adz-Dzariyat: 58), 

(64) Al-Mujiib (Allah Maha Mengabulkan, lihat QS. Huud: 61),

(65) Al-Majiid (Allah Maha Mulia, lihat QS. Huud: 73), 

(66) Al-Muhiith (Allah Maha Meliputi, lihat QS. Fushshilat: 54), 

(67) Al-Mushawwir (Allah Maha Membentuk, lihat QS. Al-Hasyr: 24), 

(68) Al-Muqtadir (Allah Maha Kuasa, lihat QS. Al Kahf: 45), 

(69) Al-Muqiit (Allah Maha Pencipta makanan, lihat QS. An-Nisaa: 85), 

(70) Al-Malik (Allah Maha Raja, lihat QS. Al-Hasyr: 23),

(71) Al-Maliik (Allah Maha Menguasai, lihat QS. Al-Qamar: 55), 

(72) Al-Maulaa (Allah Maha Pelindung, lihat QS. Al-Anfal: 40), 

(73) Al-Muhaimin(Allah Maha Pengawas dan Pemelihara, lihat QS. Al-Hasyr: 23),

(74) An-Nashiir (Allah Maha Pembela, lihat QS. An-Nisaa: 45), 

(75) Al-Waahid (Allah Maha Esa, lihat QS. Ar-Ra’d: 16), 

(76) Al-Waarits (Allah Maha Mewariskan, lihat QS. Al-Hijr: 23), 

(77) Al-Waasi' (Allah Maha Luas, lihat QS. Al-Baqarah: 115), 

(78) Al-Waduud (Allah Maha Cinta, lihat QS. Al-Buruj: 14), 

(79) Al Wakiil (Allah yang diserahkan kepada-Nya segala urusan, lihat QS. Ali Imran: 173), 

(80) Al-Waliiy (Allah Maha Pelindung, lihat QS. Asy-Syura: 9),

(81) Al-Wahhab (Allah Maha Pemberi, lihat QS. Ali Imran: 8)

Sedangkan dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:

(82) Al-Jamiil (Allah Maha Indah),

(83) Al-Jawwad (Allah Maha Pemberi)

Dalilnya sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ وَ يُحِبُّ مَعَالِيَ الْأَخْلاَقِ وَ يَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

"Sesungguhnya Allah Ta'aala Maha Pemberi, Dia suka memberi, Dia menyukai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang rendah." (HR. Baihaqi dalam Syu'abul Iman dari Thalhah bin Ubaidillah dan Abu Nu'aim dari Ibnu Abbas, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami' no. 1744)

(84) Al-Hakam (Allah Penyelesai masalah)

Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

إِنَّ اللهَ هُوَ الْحَكَمُ....

"Sesungguhnya Allah adalah Al Hakam…dst." (HR. Abu Dawud dan Nasa'i, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Irwaa' (2615))

(85) Al-Hayiy (Allah Maha malu)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ حَيِيٌ كَرِيْمٌ

"Sesungguhnya Allah Pemalu lagi Maha Mulia." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah (3117))

(86) Ar-Rabb (Allah Pengurus alam semesta)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ »

"Adapun ketika ruku', maka agungkanlah Tuhanmu Azza wa Jalla di sana. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena sangat layak kamu akan dikabulkan." (HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i)

(87) Ar-Rafiiq (Allah Maha Lembut)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِى الأَمْرِ كُلِّهِ

"Sesungguhnya Allah Mahalembut, menyukai kelembutan dalam segala sesuatu." (HR. Bukhari dan Muslim)

(88) As-Subbuuh (Allah Mahasuci dari segala keburukan)

Dalilnya ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ruku' dan sujud,

« سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ »

"Mahasuci Allah dan Mahabersih, Tuhan para malaikat dan malaikat Jibril." (HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i)

(89) As-Sayyid (semua ketinggian berpulang kepada Allah)

Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

اَلسَّيِّدُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

"As Sayyid adalah Allah Tabaaraka wa Ta'aala." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasa'i dalam Amalul yaumi wal lailah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami' 3700)

(90) Asy-Syaafiy (Allah Maha Penyembuh)

Dalilnya adalah doa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada orang yang sakit,

أَذْهِبِ الْبَاسَ، رَبَّ النَّاسِ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

"Hilangkanlah derita wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu. Kesembuhan dari-Mu tidak meninggalkan penyakit." (HR. Muslim)

(91) Ath-Thayyib (Allah Maha Baik)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

"Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim dan Tirmidzi)

(92) Al-Qaabidh (Allah Maha Menyempitkan),

(93) Al-Baasith (Allah Maha Melapangkan)

Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْخَالِقُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّازِقُ الْمُسَعِّرُ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللَّهَ وَلَا يَطْلُبُنِي أَحَدٌ بِمَظْلَمَةٍ ظَلَمْتُهَا إِيَّاهُ فِي دَمٍ وَلَا مَالٍ

"Sesungguhnya Allah Ta'ala, Dia-lah Yang Maha Pencipta, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki dan Pemberi rezeki serta yang menetapkan harga. Sesungguhnya saya tidak ingin menghadap Allah dalam keadaan ada seorang yang menuntut kezaliman karena tindakanku terhadapnya baik dalam masalah darah maupun harta." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Baihaqi, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jaami' no. 1846)

(94) Al-Muqaddim (Allah Maha Mengawalkan)

(95) Al-Mu'akhkhir (Allah Maha Mengakhirkan)

Dalilnya adalah doa istiftah yang dibaca Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam shalat malam.

(96) Al-Muhsin (Allah Maha Berbuat baik)

Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى مُحْسِنٌ فَأَحْسِنُوْا

"Sesungguhnya Allah muhsin, maka berbuat ihsanlah." (HR. Ibnu 'Addiy dari Samurah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami' no. 1823)

(97) Al-Mu'thiy (Allah Maha Pemberi)

Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

وَ اللهُ الْمُعْطِي وَأَنَا الْقَاسِمُ

"Allah-lah yang memberi, adapun saya hanya membagi-bagikan." (HR. Bukhari dan Muslim)

(98) Al-Mannan (Allah Maha Pemberi)

Dalilnya adalah doa ismullah al A’zham.

(99) Al-Witr (Allah Maha Esa)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

وَهْوَ وَتْرٌ يُحِبُّ الْوَتْرَ »

"Allah adalah witr (Esa), Dia menyukai yang ganjil[i]." (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Ibnu 'Utsaimin setelah menyebutkan nama-nama di atas berkata,"Inilah yang kami pilih setelah menggalinya; 81 ada dalam kitab Allah dan 18 ada dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, meskipun kami masih ragu-ragu dalam memasukkan nama Al Hafiy[ii], karena nama tersebut disebutkan dengan ditaqyid (dibatasi), yaitu pada firman Allah Ta'ala menyebutkan tentang (perkataan) Nabi Ibrahim,

إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا

(Ibrahim berkata), "Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku." (Maryam: 47)

Demikian juga nama Al Muhsin, karena kami belum melihat para perawinya dalam (Mu'jam) Thabrani, namun Syaikhul Islam menyebutkannya termasuk nama-nama-Nya (Asmaa'ul Husna). Kemudian saya menemukannya dalam Mushannaf Abdurrazzaq (Juz 4/492/ no. 8603) dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam[iii]."

Ia juga berkata, "Dan di antara nama-nama Allah Ta'ala ada yang diidhafatkan (dihubungkan), seperti Maalikul mulki Dzul Jalaali wal Ikraam." (Al Qawaa'idul Mutsla hal. 25 cet. Maktabah Al 'Ilm)

Bagi yang ingin menyelami lebih dalam Asma’ul Husna, silahkan buka buku yang kami tulis dengan judul “Untaian Mutiara Hadits” atau bisa didownload di sini: https://drive.google.com/open?id=0Bx0SaxmNLRN2YTRFWnZuUHI4aUE

Kesimpulan Umum

Secara umum dengan mengenal nama-nama-Nya dan mengamalkan pesan yang terkandung di dalamnya dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, mendorong kita untuk beramal saleh dan menjauhi maksiat, mendapatkan kecintaan dari Allah dan memasukkan kita ke surga.

Kita meminta kepada Allah dengan semua nama-Nya yang Indah dan sifat-Nya yang tinggi agar Dia memasukkan kita semua ke dalam surga-Nya dan dijauhkan dari neraka, Allahumma aamin.

Wallahu 'alam wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammad wa alaa alihi wa shahbihi wa sallam

Marwan bin Musa

 

Maraji’ : Untaian Mutiara Hadits (Penulis),  Maktabah Syamilah versi 3.45,Ta’liq Mukhtashar ala Lum’atil I’tiqad, (Syaikh M. bin Shalih Al Utsaimin), Al Qawa’idul Mutsla (Syaikh M. bin Shalih Al Utsaimin), http://www.alukah.net/sharia/0/82205/, dll.

 

[i] Allah Subhaanahu wa Ta'ala suka kepada yang ganjil. Oleh karena itu, Dia menetapkan banyak ibadah dan makhluk dalam jumlah ganjil, seperti menetapkan shalat lima waktu, thawaf sebanyak tujuh kali, langit berjumlah tujuh, dan menganjurkan tiga kali dalam berbagai amal, seperti wudhu dan mandi.

[ii]  Sebagian ulama ada yang menyatakan bahwa termasuk nama Allah pula adalah Al Kafil (Yang Maha Menjamin) berdasarkan QS. An-Nahl: 91, wallahu 'alam.

[iii] Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami' (1824).